2014/06/21
Honduras sempat menggebrak saat laga berjalan setengah jam melalui manuver dari Carlos Costly. Namun, kegembiraan pasukan Luis Fernando Zuarez tak dibiarkan anak-anak La Tri mengembang begitu saja.
Valencia menjadi aktor penting ketika Ekuador menyeimbangkan kedudukan hanya berjarak empat menit setelah gol pertama tercipta.
Berada di posisi yang dekat dengan bibir gawang, Valencia sukses memposisikan dirinya di tempat dan waktu yang pas untuk menceploskan si kulit bulat dan membuat papan skor menjadi sama kuat menunjukkan angka 1-1.
Paruh pertama pun ditutup dengan kedudukan imbang. Pertandingan seperti memperlihatkan level yang sama kuat bagi duo utusan Amerika ini. Tapi raupanya Ekuador punya amunisi yang lebih mematikan, yang mereka keluarkan di babak kedua. Sekali lagi, Valencia jadi dalang terciptanya gol yang membalikkan keadaan.
Menginjak menit ke-65, melalui situasi tendangan bebas yang diempaskan W. Ayovi, bola mengarah ke kepala Valencia dan ditanduknya dengan tepat, mengarah ke bawah pojok kanan gawang kiper Honduras. Kendali laga kini dipegang Ekuador, dan sampai laga rampung skor 2-1 bertahan.
Walau berposisi sebagai sayap kanan dalam sistem 4-4-2, namun Valencia terbilang aktif dalam memberikan ancaman kepada kiper lawan. Tercatat empat tembakan sukses dilepaskannya, tiga di antaranya on target, dan dua berbuah gol. Cukup Efektif.
Kemenangan ini amat krusial bagi Ekuador karena membuka asa mereka untuk lolos ke fase gugur Piala Dunia 2014. Perolehan poin mereka sekarang tiga, sama dengan Swiss. Keduanya terpaut tiga angka dari Prancis yang memimpin grup.
Praktis, kekalahan kedua Honduras ini memastikan perebutan tiket 16 besar di Grup E kini hanya melibatkan Prancis, Swiss dan Ekuador.
