Posted by : Restu Wong Tuo 2013/11/05


   Hidup atau mati? Pertanyaan itulah yang bakal dijawab Juventus kala menjamu Real Madrid di Juventus Stadium, dalam lanjutan matchday 4 Liga Champions Grup B, Rabu (6/11) dini hari WIB.
   Petaka akan terus menghinggapi kubu Si Nyonya Tua andai mereka sampai kalah di laga krusial ini. Peluang mereka untuk lolos ke babak 16 besar bakal makin sulit terjadi. Sebaliknya, jika menang tim asuhan Antonio Conte bakal menjadikan hasil tersebut sebagai momentum kebangkitan. Dua laga tersisa bakal terasa lebih ringan.

   Pilihan kedua jelas jadi harga mati tim tuan rumah. Tidak peduli apakah lawannya merupakan tim dengan sejarah terbaik di Eropa, seperti Real Madrid. Amukan Juve bakal tersaji dalam partai ini, Juventini juga siap mengabulkan permintaan Conte untuk menciptakan atmosfer "neraka" bagi para Galaticos.
   "Pertarungan melawan Madrid adalah laga krusial bagi Juventus untuk bertahan di Liga Champions. Atmosfer stadion bakal menjadi faktor menentukan. Saya meminta fans dapat menciptakan neraka untuk lawan," pinta Conte.

   Keinginan kuat Bianconeri untuk menang bukanlah isapan jempol belaka. Sejak kalah 2-1 di Bernabeu, La Vecchia Omcidi seakan menumpahkan segala kekesalan dalam tiga laga lanjutan Serie A. Mereka melahap ketiga laga dengan kemenangan. Hebatnya, Juve meraih hasil itu tanpa pernah kebobolan sekalipun. Alarm kencang bagi tim tamu.

   Sementara Madrid berkunjung ke Turin dengan beban yang tak begitu berat. Mereka hanya butuh satu angka lagi untuk memastikan diri lolos ke 16 besar. Tak sulit rasanya, mengingat Cristiano Ronaldo cs sudah mengoleksi sembilan angka ditambah tiga pertandingan sisa. Kekalahan melawan Juventus dini hari nanti bisa dibilang bukan masalah besar.

   Namun ingat, kita berbicara tentang Real Madrid di sini. Sebuah tim dengan torehan gelar terbanyak, sebuah tim dengan sejarah emas dan sebuah tim yang selalu menjadikan kemenangan sebagai harga mati! Mental yang sudah barang tentu terpatri di benak para Galaticos."Kami cuma butuh satu angka untuk lolos, tapi kami menginginkan kemenangan, tiga poin, dan posisi pertama di grup," tegas Raphael Varane.

   Tim asuhan Carlo Ancelotti juga sudah kembali ke tren positif pasca kekalahan tipis 2-1 di El Clasico. Dalam dua laga lanjutan di liga BBVA Spanyol, Madrid mempu meraih sepasang kemenangan dengan rerata lima gol di setiap partainya. Namun, pertahanan Los Blancos juga masih rapuh karena kebobolan lima gol hanya dalam dua laga tersebut.

   Satu hal yang jadi kekhwatiran Don Carlo jelang lawatannya ke Turin. "Keseimbangan adalah kata yang sederhana tetapi saya memang tidak puas dengan kinerja lini belakang, beruntungnya kami sanggup mencetak banyak gol namun keseimbangan tetap harus kami temukan," ujar pria asli Italia ini.

   Menilik rekor pertemuan kedua tim di Turin, Juve terlihat perkasa. Dari tiga pertemuan dalam sepuluh tahun terakhir, mereka sanggup meraih hasil sempurna. Terakhir Juve melakukannya di Olimpico Turin pada 22 Oktober 2008, lewat keunggulan 2-1.

   Sebaliknya, Madrid unggul atas Juve jika melihat rekor keseluruhan pertemuan kedua klub di Liga Champions. Dari 15 kali bentrok, Los Merengues menang delapan kali berbanding tujuh milik Juventus.

   Bakal sulit memprediksi hasil akhir laga klasik Eropa ini. Namun melihat situasi dan kebutuhan masing-masing tim dalam laga ini, La Vecchia Signora tampaknya bakal menyiksa Madrid untuk menyerahkan kemenangan di "neraka" Juventus Stadium.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Followers

Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 New_News -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -