2013/11/06
Memanfaatkan kondisi AC Milan yang tengah krisis akan
membantu Barcelona kian kokoh di puncak klasemen Grup H Liga Champions. Tapi,
akankah semudah itu Blaugrana menaklukkan Milan di Camp Nou?
Peluang
tim Gerardo Martino memetik poin sempurna di markas sendiri, dini hari nanti,
memang cukup besar. Di atas kertas, Barca memiliki materi di atas Milan dan
kini sedang menikmati status tak terkalahkan di semua kompetisi.
Belum lagi para pemain yang kembali bugar, termasuk Adriano Correia, yang absen
pada El derbi Barcelona Jumat lalu akibat cedera, termasuk diantara 20 pemain
yang dipanggil Martino.
Statistik pertemuan kedua tim dalam beberapa musim terakhir juga berpihak kepada kubu tuan rumah. Dari enam laga terakhir, I Rossoneri cuma sekali bisa menang atas The Catalans, yang terjadi di San Siro pada 20 Februari tahun ini, sebelum akhirnya dibantai empat gol tanpa balas di Camp Nou pada pertemuan selanjutnya.
Tidak berhenti sampai di situ, Barca juga lebih diunggulkan melihat performa buruk Il Diavolo Rosso belakangan ini. Setan Merah hanya mengoleksi satu poin dari total sembilang angka maksimal yang wajib diraih di Serie A, terakhir mereka takluk dari Fiorentina di hadapan pendukung sendiri.
Walau demikian, Martino tak mau memandang sebelah mata tim Massimiliano Allegri.
"Sangat penting bagi kami melihat bahwa kami berada di ambang kualifikasi [ke babak berikutnya. Saya memiliki respek untuk klub dan pemain Milan. Jika Anda tak main bagus, mereka akan melukai Anda. Kami harus memiliki laga yang sangat bagus untuk memenangkan tiga angka," jelas pelatih berpaspor Argentina.
Di kubu Milan, Allegri tak mau lempar handuk. I Rossoneri butuh motivator untuk bangkit dari rangkaian hasil negatif dan membawa pulang satu angka bakal menjadi titik balik tim asal Kota Mode. Mantan arsitek Cagliari optimistis timnya memiliki peluang jika bermain apik di barisan belakang.
"Kami akan memiliki peluang jika main baik secara bertahan, seperti di laga pertama melawan Barca. Tantangannya adalah memiliki laga lebih baik dibandingkan di San Siro," tutur sang arsitek dalam konferensi pers.
Milan sudah bisa menurunkan kiper utama, Christian Abbiati, yang absen di pertemuan pertama, sementara sejumlah nama masih masuk daftar pesakitan sebut saja: Stephan El Shaarawy, Mattia De Sciglio, dan Giampaolo Pazzini. Striker Mario Balotelli dituntut mengeluarkan form terbaik menyusul derasnya kritik yang mengalir kepadanya.
Statistik pertemuan kedua tim dalam beberapa musim terakhir juga berpihak kepada kubu tuan rumah. Dari enam laga terakhir, I Rossoneri cuma sekali bisa menang atas The Catalans, yang terjadi di San Siro pada 20 Februari tahun ini, sebelum akhirnya dibantai empat gol tanpa balas di Camp Nou pada pertemuan selanjutnya.
Tidak berhenti sampai di situ, Barca juga lebih diunggulkan melihat performa buruk Il Diavolo Rosso belakangan ini. Setan Merah hanya mengoleksi satu poin dari total sembilang angka maksimal yang wajib diraih di Serie A, terakhir mereka takluk dari Fiorentina di hadapan pendukung sendiri.
Walau demikian, Martino tak mau memandang sebelah mata tim Massimiliano Allegri.
"Sangat penting bagi kami melihat bahwa kami berada di ambang kualifikasi [ke babak berikutnya. Saya memiliki respek untuk klub dan pemain Milan. Jika Anda tak main bagus, mereka akan melukai Anda. Kami harus memiliki laga yang sangat bagus untuk memenangkan tiga angka," jelas pelatih berpaspor Argentina.
Di kubu Milan, Allegri tak mau lempar handuk. I Rossoneri butuh motivator untuk bangkit dari rangkaian hasil negatif dan membawa pulang satu angka bakal menjadi titik balik tim asal Kota Mode. Mantan arsitek Cagliari optimistis timnya memiliki peluang jika bermain apik di barisan belakang.
"Kami akan memiliki peluang jika main baik secara bertahan, seperti di laga pertama melawan Barca. Tantangannya adalah memiliki laga lebih baik dibandingkan di San Siro," tutur sang arsitek dalam konferensi pers.
Milan sudah bisa menurunkan kiper utama, Christian Abbiati, yang absen di pertemuan pertama, sementara sejumlah nama masih masuk daftar pesakitan sebut saja: Stephan El Shaarawy, Mattia De Sciglio, dan Giampaolo Pazzini. Striker Mario Balotelli dituntut mengeluarkan form terbaik menyusul derasnya kritik yang mengalir kepadanya.
